Mereka bilang "Santai dulu lah..."
Aku berkata "Kenapa tidak sekarang?"
Mereka menunduk, dan menangis "Tak ada lagi harapan",
Aku akan berdiri dan berkata "Ayolah, pasti ada jalan keluar!"
Mereka berkata "Sudahlah, cukup!"
Aku akan bilang" Apalagi yang harus aku kerjakan"
Mereka iri " Dia memang ahli, karena itulah dia menjadi juara"
Aku akan menjawab "Kalau mereka bisa, kenapa kita tidak?"
Mereka berkoar-koar "Aku akan sukses suatu hari"
Aku akan bertindak "Lakukan sesuatu, dan suksesku akan kuraih mulai hari ini"
Mereka bermimpi "Aku akan membahagiakan diriku sendiri"
Aku akan bermimpi "Aku akan membahagiakan orang- orang yang menyayangiku, sekaligus yang membenciku"
Mereka berpendapat "Kalau menjadi tinggi itu takdir"
Aku akan menjawab "Apakah kita hanya akan menunggu takdir? ikhtiyar semaksimal mungkin mulai sekarang."
Mereka mengeluh "Susahnyaa..."
Aku akan berkata "Allah pasti membantu hambanya yang mau berusaha"
Mereka pesimis "Bagaimana kalau nanti akhirnya..."
Aku akan optimis "Bagaimana akhirnya itu bagian Allah, bagian kita adalah memulai awalnya, dengan baik tentunya"
Mereka menangis "Sakit sekali rasanya"
Aku akan tersenyum, "Alhamdulillah, semoga dengan ini dosaku terampuni"
Mereka berandai, "Bagaimana jika nanti,..."
Aku akan realistis "Jangan pengecut menghadapi resiko. Selesaikan!"
Mereka memaki "*****, kenapa aku selalu diprotes!"
Aku akan senyum dan berkata "Inshaallah akan aku perbaiki kesalahan ini, agar tidak diprotes lagi"
Mereka menyumpahi "Kenapa Allah tidak sayang kepadaku"
Aku akan berucap "Alhamdulillah Allah sudah menegurku"
Mereka hanya merayu "Aku mencintamu Ya Allah"
Aku akan bertindak kemudian berkata "Inilah bukti cintaku padamu Ya Allah"
Mereka menghujat "Dimana Allah saat kita menderita?!?"
Aku akan memohon "Temani aku ya Allah, aku akan selesaikan ini, agar aku tidak lagi menderita"
Mereka bertanya, "Apakah mungkin kita masuk surga?"
Aku akan bertanya "Terangkan kepadaku apa yang bisa aku lakukan agar aku bisa masuk surga?"
Aku berkata "Kenapa tidak sekarang?"
Mereka menunduk, dan menangis "Tak ada lagi harapan",
Aku akan berdiri dan berkata "Ayolah, pasti ada jalan keluar!"
Mereka berkata "Sudahlah, cukup!"
Aku akan bilang" Apalagi yang harus aku kerjakan"
Mereka iri " Dia memang ahli, karena itulah dia menjadi juara"
Aku akan menjawab "Kalau mereka bisa, kenapa kita tidak?"
Mereka berkoar-koar "Aku akan sukses suatu hari"
Aku akan bertindak "Lakukan sesuatu, dan suksesku akan kuraih mulai hari ini"
Mereka bermimpi "Aku akan membahagiakan diriku sendiri"
Aku akan bermimpi "Aku akan membahagiakan orang- orang yang menyayangiku, sekaligus yang membenciku"
Mereka berpendapat "Kalau menjadi tinggi itu takdir"
Aku akan menjawab "Apakah kita hanya akan menunggu takdir? ikhtiyar semaksimal mungkin mulai sekarang."
Mereka mengeluh "Susahnyaa..."
Aku akan berkata "Allah pasti membantu hambanya yang mau berusaha"
Mereka pesimis "Bagaimana kalau nanti akhirnya..."
Aku akan optimis "Bagaimana akhirnya itu bagian Allah, bagian kita adalah memulai awalnya, dengan baik tentunya"
Mereka menangis "Sakit sekali rasanya"
Aku akan tersenyum, "Alhamdulillah, semoga dengan ini dosaku terampuni"
Mereka berandai, "Bagaimana jika nanti,..."
Aku akan realistis "Jangan pengecut menghadapi resiko. Selesaikan!"
Mereka memaki "*****, kenapa aku selalu diprotes!"
Aku akan senyum dan berkata "Inshaallah akan aku perbaiki kesalahan ini, agar tidak diprotes lagi"
Mereka menyumpahi "Kenapa Allah tidak sayang kepadaku"
Aku akan berucap "Alhamdulillah Allah sudah menegurku"
Mereka hanya merayu "Aku mencintamu Ya Allah"
Aku akan bertindak kemudian berkata "Inilah bukti cintaku padamu Ya Allah"
Mereka menghujat "Dimana Allah saat kita menderita?!?"
Aku akan memohon "Temani aku ya Allah, aku akan selesaikan ini, agar aku tidak lagi menderita"
Mereka bertanya, "Apakah mungkin kita masuk surga?"
Aku akan bertanya "Terangkan kepadaku apa yang bisa aku lakukan agar aku bisa masuk surga?"
Mereka ingin "Marilah kita menjadi penonton saja"
Aku ingin "Ayolah kita ikut serta"
Mereka berkata "Ikuti sajalah yang sudah ada,..."
Aku akan jawab "Aku ingin yang sesuatu yang lain, yang lebih unik tentunya"
Mereka berkata "Dengarkan saja"
Aku akan bertanya "Mengapa begini, dan mengapa bisa begitu"
Mereka berkata "Samakan! agar tidak dikenali"
Aku berkata "Bedakan!, agar mudah dikenali"
Mereka berkata "Aku lelah"
Aku berkata "Aku masih kuat"
Aku ingin "Ayolah kita ikut serta"
Mereka berkata "Ikuti sajalah yang sudah ada,..."
Aku akan jawab "Aku ingin yang sesuatu yang lain, yang lebih unik tentunya"
Mereka berkata "Dengarkan saja"
Aku akan bertanya "Mengapa begini, dan mengapa bisa begitu"
Mereka berkata "Samakan! agar tidak dikenali"
Aku berkata "Bedakan!, agar mudah dikenali"
Mereka berkata "Aku lelah"
Aku berkata "Aku masih kuat"
Sob, kita adalah beda, karena kita masih
muda. Kita memiliki semangat, visi, waktu dan cita- cita yang
InshaAllah masih panjang. Dan setiap hari adalah tentang harapan dan
perjuangan kita, maka jangan sampai tertinggal dengan waktu. Karena
waktu tidak akan menunggu kita yang malas, dan hanya sekedar ngomong
doang. Do something!! karena seorang pemenang bukanlah mereka yang hanya
diberi bakat untuk menang, tapi pemenang sejati adalah mereka yang mau
berusaha untuk menjadi yang terbaik, bahkan saat semua orang
menyepelekan kemampuannya. Hare gene nggak jamannya lagi yang muda yang
galau, sob. Atau kamu akan tersingkir dan nggak kebagian peran.
Kita yang muda, yang akan membuat
perubahan. Dan Islam, adalah sebaik- baik pembawa perubahan. Tanpa
islam, dunia akan kembali ke jaman jahiliyah, jaman kuno, jaman yang
nggak asyik lagi pastinya. Kita yang muda, yang akan membawa nilai islam
yang sebenarnya, karena kita adalah pelaku perubahan. Lalu sudah
siapkah kamu untuk memulai itu, paling nggak dari diri sendiri dulu?
(NayMa/voa-islam.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar